Macaroni Brood vs Schotel

Gara-gara pilek seminggu ini weleh susah banget ngasih makan qania. Andalannya pun tak laku (kentang hati ayam +bayam), kentang dipotong pun tak mau...mungkin tenggorokannya pait kali yaa..

searching-searching ketemulah macaroni brood, penasaran deh. Di ketik di google ng ada definisi brood, bedanya apa ama schotel. Mungkin maksud yang buat pertama kali itu Macaroni Bread kali ya karena beda resep dengan schotel cuma ada roti tawar nya. Apa Brood bahasa belanda dari Bread? ngga ngerti juga saya. Mumpung ada roti tawar (tapi pandan cui) langsung deh dibuat

Abis liat gambarnya mama kania (kenalan baru nie!) awal nya pengen nyoba strawberry oatmeal pudingnya buat qania, tapi belom sempat beli strawberrynya. Jadi nyobain Macaroni Brood.
Rasanya enak enak..enakk...

Ini resepnya dari link mama qania, tapi kalau saya x 2 kemaren menyesuaikan dengan bahan yang ada. Oh ya saya tukar bawang merahnya dengan bawang bombay (ngga suka bawang merah soalnya plus ngga pakai daun bawang)

Bahan :
• 2 buah roti tawar tanpa kulit
• 200 gram daging cincang
• 5 buah buncis, diiris halus
• 2 buah wortel sedang, diiris halus
• 250 ml susu UHT
• 180 gr keju parut, kemaren pake prochiz
• 200 gr macaroni, direbus dan tiriskan
• 4 sdm mentega untuk menumis
• 1 buah bawang bombay sedang dirajang
• 4 butir bawang putih digeprak
• merica, pala dihaluskan, secukupnya
• garam,
• 2 butir telur ayam dikocok

How to
1. Susu UHT campur roti tawar.
2. Bawang bombay, bawang putih tumis
3. Campur daging, buncis, wortel.Matikan apinya. Campur roti, susu, keju, dan telornya. Garam merica disesuaikan selera.
4. Panggang sekitar 20 menit (kemaren pake loyang cupcake aja)



Hasilnya :
Yaa ternyata si beibeh qania tetttttttteepp lebih doyan yang blm dipanggang (sebelum dikasih telor yha). Yang dipanggang ada sih dia mau tapi ngga semangat seperti makan yang sebelumnya, gara-gara ketemu deh sayuran buncis ama wortelnya dibuangin huhuh...*kenapa anak-anak ngga suka sayuran?? emaknya harus bisa jawab soalnya maknya juga begini!!!

Ngga papa qania sayang..yang penting qania dah mau makan aja, mami ama papah udah senang.